Lestarikan Budaya, STIE AUB Surakarta Gelar Liga Regional AUB Solo Moncer 2021
Sebagai bentuk kepedulian terhadap aspek budaya, Yayasan Karya Dharma Pancasila –yang menaungi lembaga pendidikan STIE AUB Surakarta dan juga memiliki Pusat Kabudayan Jawi selalu tergerak untuk nguri-uri kabudayan Jawi. Salah satunya ditunjukkan melalui pemuliaan burung Puter Pelung –yang merupakan bagian dari kebudayaan Mataram Yogyakarta dan Surakarta. Kepedulian tersebut diwujudkan melalui event ‘Grand Opening Liga Regional AUB Solo Moncer 2021-Lomba Seni Suara Burung Puter Pelung’, yang diselenggarakan di Kampus AUB Solo, pada Minggu (11/4/2021). Dengan menghadirkan beberapa juri nasional dari Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI). Kompetisi kali ini dibagi menjadi dua session dengan tahapan 4 babak. Kompetisi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu Kelas Pemula yang akan memperebutkan Juara 1-25. Kemudian Juara 1- 15 untuk Kelas Madya dan Juara 1-15 untuk Kelas Utama.
“Melalui kegiatan ini kita juga ingin menunjukkan kepedulian untuk meningkatkan kekonomian. Karena itu kita bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar dan Pelestari Puter Seluruh Indonesia (P4SI) Pusat, P4SI Jawa Tengah dan P4SI Solo Raya untuk menggelar kompetisi seni suara Burung Puter Pelung. Dengan tiga kategori yaitu Kelas Pemula, Kelas Madya dan Kelas Utama,” papar Ketua STIE AUB Surakarta, Dr. Agus Utomo, MM., disela Grand Opening Liga Regional AUB Solo Moncer 2021 di Kampus AUB Solo, Minggu (11/4/2021).
Ditambahkan Agus Utomo, Grand Opening Liga Regional AUB Solo Moncer 2021 tersebut merupakan putaran pertama dari sembilan putaran yang akan digelar di Solo Raya. Dimana perguruan tinggi STIE AUB Surakarta mengawali dan membawa kompetisi pemuliaan Puter Pelung di kalangan akademisi. Kompetisi tersebut diklaim sebagai penyelenggaraan kali pertama di Indonesia yang digelar di salah satu kampus ternama di Kota Solo.
“Dalam penyelenggaraan kompetisi ini STIE AUB Surakarta akan membantu pelaksanaan putaran lomba diberbagai wilayah di Solo Raya. Karena nantinya akan ada sembilan putaran di eks Karesidenan Surakarta. Dengan pembukaan di Kampus STIE AUB Surakarta dan penutupannya kembali digelar di STIE AUB Surakarta. Kita berharap kegiatan ini juga memiliki nilai edukasi untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa keberadaan STIE AUB Surakarta eksis,” jelas Agus Utomo.