UKM STIE AUB Surakarta Didorong Membuat Proker yang Adaptif Terhadap Situasi Pandemi
Tahun ini STIE AUB Surakarta memiliki sedikitnya 10 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang masih aktif berkegiatan dan mendapat support dari pihak kampus. Guna menjaga eksistensi UKM tersebut, maka masing-masing UKM didorong untuk mengajukan program kerja (Proker) tahunan yang baru. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka kegiatan tersebut juga disesuaikan dengan situasi saat ini. Terutama agar tidak melanggar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah
“Untuk proker UKM tahun ini kita sarankan kegiatannya sesuai dengan protokol kesehatan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Himatansi (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) yang akan melakukan Olimpiade Akuntansi internal dan eksternal, disesuaikan melalui online atau daring,” jelas Kepala Mahasiswa dan alumni STIE AUB, Muhammad Khoiruman, baru-baru ini.Ditambahkan Khoiruman dalam perkembangannya, keberadaan UKM di kampus STIE AUB Surakarta juga terus berkembang. Terbukti, dulu ada kelompok mahasiswa dibawah Pojok Bursa, namun kemarin mengajukan izin untuk menjadi UKM yang berdiri sendiri. Yang nantinya diajukan menjadi UKM Pasar Modal.
Dosen Akuntansi Bidang Perpajakan dan Pojok Bursa, Nugroho Wisnu Murti menambahkan, keberadaan Tax Center dan Pojok Bursa yang ada di STIE AUB memang lebih fokus pada edukasi ke mahasiswa. Dengan menerapkan perkualiahan yang terstruktur dan indikator yang sistematis, sehingga capaian pembelajaran lebih terperinci. Mulai dari pengantar, simulai hingga real trading.
“Bahkan mahasiswa bisa mengikuti program sertifikasi. Seperti Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) dan Wakil Manajer Investasi (WMI) yang merupakan program dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikoordinir oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) sebagai lembaga pelatihan,” ungkap Nugroho.