Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987
Mantan Memang ALUMNI Hati Yang Suatu Saat Akan REUNI Kembali, Tetapi Harus Ingat REUNI Itu Hanya Untuk Betermu Kembali Bukan Bersama Kembali. Kuliah Tempat Kita Untuk Bertemu, Dan Kuliah Membuat Kita Juga Berpisah. Namun Persahabatanlah Yang Membuat Hati Kita, Cinta Kita Dan Kenangan Kita Selalu Indah. Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 di Penghujung Tahun 2018 ini, Insya Allah Akan Kemabali di Tahun Yang Akan Datang Yang Lebih Indah.
Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 baru saja dilaksankan pada tanggal 29 Desember 2018 di Resto Agus Kepiting Balaikambang Solo. Kemajuan media sosial mempermudah untuk menjalin informasi dan silaturahmi. Melalui GroupWhatsApp salah satu wadah untuk saling menjalin komunikasi antar Alumni AUB Angkatan 87 yang sudah 30 tahun tidak ketemu.
Artikel ini mungkin tidak memiliki arti apa-apa. Tapi paling tidak bisa menjadi pengingat bahwa kita “ALUMNI AUB ANGKATAN TAHUN 1987” di penghujung tahun 2018 telah mengukir sejarah yaitu Event Reuni. Adalah sebuah budaya ketemunya mantan sekelas atau seangkatan setelah berpisah seiring tuntutan kehidupan masing-masing yang berpisah sekian tahun lamanya.
Sebuah ide yang menarik, yang dimotori oleh Alunmi AUB yang tiggal di Solo Raya dan sekitarnya. Sebuah pengorbanan, baik waktu dan pikiran yang didasari keikhlasan untuk menyambung roso Kekancan Sak Lawase. Artinya roso paseduluran, suka, duka selama di bangku kuliah 30 tahun silam tidak boleh bubar hanya karena jarak tempuh dimanapun kita tinggal.
Roso Tresno Paseduluran Iku Kadang Koyo Criping Telo, Iso Ajur Yen Ora Ngati-Ati Leh Nggowo. Wong Golek Sedulur, Kudu Ngerti Carane Mbangun Paseduluran (parmanto_Red)
Persahatan adalah kado terindah di dunia ini. Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 ini adalah ujud yang sebenarnya agar adat dan budaya silaturahmi tetap melekat dan terjaga. Seperti kita bernafas, kapan dan dimanapun kita tetap butuh udara. Itulah makna silaturahmi yang sebenarnya. Jalaran Rumaketing Paseduluran Anggayuh Aruming Katresnan.
Pesan Dan Kesan Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987
Tidak salah, kalau kita menyampaikan rasa terima kasih kepada penggagas reuni ini. Walaupun sederhana, ini sudah sempurna dari pada tidak ada sama sekali. Untuk kang Gembong, Irwan, Istanto, Rudy Jegger, Bu Lik Widayani dan semua yang terlibat langsung demi suksesnya Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 ini. Hanya rasa terima kasih untuk jasa kalian semua.
Kesan muncul dari berbagai sudut pandang, tapi satu hal yang layak untuk disampaikan. Dengan keterbatasan logistik, Panitia berhasil manage keterbatasan menjadi terkesan, mulai dari pemilihan lokasi, hidangan dan fasilitas lain menjadi kesan yang mewah. Tidak berlebihan jika ini semua merupakan kerja keras shohibul hajat Alumni yang tinggal di Solo Raya.
Kebersamaan itu indah saat dijalani dan indah saat kenangan selalu diingat. Hidup tidak selalu indah tetapi sesuatu yang indah tetap menjadi kenangan. Ini kesan yang sangat mendalam saat ketemu dilokasi Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 di kawasan Balaikambang Solo. Walaupun yang hadir baru sekitar 65 orang, namun acara reuni tetap memiliki makna persahabatan.
Persahabatan bukanlah tentang siapa yang kita kenal paling lama, tetapi tentang siapa yang datang di kehidupan kita dan disampaikan, persahabatan di sini untuk kita semua. Bahagia Itu Saat Ketemu Teman Lama Dengan Keseruan Yang Sama. Lebih dari 30 tahun tidak ketemu, bahagia dan rasa haru terungkap lengkap saat berpelukan di event reuni ini.
Sangat tidak elok, di Acara Reuni yang memiliki sejarah di tahun 2018 ini, jangan lupa kita melakukan napak tilas dan mengunjungi Kampus kita. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Kampus AUB anda bisa KLIK DISINI saja.
Wajah tentu sudah berubah, umur sudah berubah tua, apa lagi status. Cerita sudah punya menantu dan memiliki cucu, kerja dimana dan menjadi apa adalah seperti menjadi content obrolan yang paling dominan. Persahabatan yang kuat tidak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu, tetapi kebersamaan tetap dalam kenangan.
Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987 Memiliki Pesan Untuk Masa Depan.
Selama persahabatan itu ada di hati, maka sahabat sejati tidak akan pernah terpisah. Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987, tanggal 29 Desember 2018 hanya butuh waktu tidak lebih dari 6 jam. Tidak mungkin cerita kebahagian bisa selesai dalam waktu sesingkat ini. Semua berharap, Reuni ini bisa dilanjut untuk tahun depan dengan cerita kebahagian dan rasa kangen yang berbeda.
Salah satu peserta reuni (Anom Krisdiyanto) menyampaikan pesan moral. Apakah acara reuni hanya sampai disini, setelah ini bubar. Atau masih berkelanjutan yang memiliki program untuk tahu berikutnya. Dari pesan ini akhirnya terbentuk Pengurus Paguyupan Alumni AUB 87, Kang Irwan Murtedjo terpilih secara aklamasi menjadi Ketua selama 3 tahun kedepan.
Impressions And Habits Masa Kuliah di AUB Surakarta
Memang betul, sudah lebih dari 30 tahun sulit rasanya untuk mengingat siapa teman kita di Kampus dulu, siapa kelompoknya, apa aktivitas yang menonjol waktu di kampus dulu. Ada cara, semoga bisa membantu ‘Restore Our Memory” dengan menampilkan nama, siapa soulmate dan habitual activity. Nama-nama yang tercantum disini hanya sebagai pengingat saja.
The women cries not because she is weak, but because she has pretendet to smile even though her heart is weak Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987
Sita Dewi, Wiwied, Anna, Ninung, Nining, Nina (Retno Quantari). Di kampus cewek-cewek ini memiliki kecocokan dalam pergaulan sehingga mudah dikenal karena aktivitas dan kebersamaan.
Tri Siwi Handayani, Rohmah Saparotin dan Endang Murdianingsih. Sosok ini mudah dingat karena kebersamaannya. Sama-sama berasal dari wilayah Sragen dan mudah bergaul dan aktif di kegiatan Pramuka.
Tiwuk (Sri Haryati), Diding (almarhumah), Wiwin Wulandari, Kusdarwati dan Dwi Suratini (always together) di kampus. Mudah dikenal karena geng ini selalu bersama dilingkungan kampus.
Wening Mahani, Agustina, Retno Heni Suanti mudah dikenal karena selain kostnya berdekatan juga memiliki hubungan yang akrab dalam aktivitas belajar di kampus,
Ninik Diah Permana, Diah Fajarini, Suparmanto dan Yosep Yusman HW gampang dikenal karena aktif dikegiatan kampus sebagai Koresponden Majalah Probank di AUB Surakarta.
The Gang, Men Who Are Easy To Remember For Reuni AUB Surakarta Angkatan 1987.
Kang Gembong, Sungkono, Heri Semarang dan Dodik (True Friends Are Always Together) . Mudah dikenal dan dingat kebersamaan di lingkungan kampus.
Irwan Murtedjo, (The Men Who Are Idolized by Women). Kuliah nyaman dengan Motor Jet Colletnya. Sifat ramah dan mudah bergaul menjadikan dirinya mudah dikenal terutama cewek-cewek di lingkungan Kampus AUB Surakarta.
Rudy Jegger, enjoy dengan motor vespa tua. Rumah dekat Kampus tapi selalu terlambat masuk kelas. Setiap kuliah nyaman dengan tas kain warna putih berisi satu buah buku tulis dan satu bulpoin pilot warna hitam. Jarang kuliah tapi aktif di kegiatan Pramuka, menjadikan dirinya mudah dikenal dilingkungan kampus.
Leo Hendratmo Wisudo (From Pacitan) akrab dengan Gadis Murni. Selalu bangga dengan Rokok Marlboro dan Korek Zippo yang selalu di tenteng kemanapun dia jalan. Sedikit doyan ngedrink tapi lincah. Menjadi mudah dikenal karena aktif di Pramuka.
Nardios, Yarmon, Sonny Sadono, Samuel dan Aji Wibowo. Persahabatannya kelihatan kental. Menjadi penghuni tetap di bawah pohon beringin. Rajin titip KRS bawa 1 buku yang berisi semua catatan mata kuliah. Mata selalu warna merah akibat air putih. Mudah dikenal karena sifat kebersamaan identik daun beringin di terpa angin.
Nama-nama tersebut diatas ditampilkan hanya sebagai pengingat, siapa tahu dengan beberapa nama diatas kita jadi ingat bahwa kita pernah bersama mereka di kampus. Semua berharap momen seperti tanggal 29 Desember 2018 bisa berlanjut untuk setiap tahunnya.